Thursday, May 19, 2011

Sepucuk surat dari Tsunami


Lautan Biru, 19 Mei 2011

From : Tsunami
To     : Aceh

Assalamualaikum Aceh..
Aku tiba tiba teringat tanggal 26 Desember 2004. Aku sedang mengenang masa saat aku pertama kali berjumpa denganmu. Dan maaf baru sempat menulis surat sekarang.

Pagi itu, aku melihat kalian baik baik saja. Jadi aku tak perlu bertanya lagi apa kabar kalian.
Yah karena aku melihat kalian sedang tertawa, tersenyum, bersenda gurau, berangkat kerja dan bahkan ada yang masih terlelap dengan mimpi indah kalian.
Aku senang melihat kebahagiaan kalian.
Jujur, aku tersenyum dengan wajah biru mudaku yang terdampar di lautan ini.
Pagi yang begitu menyenangkan yaa, aku masih ingin bermalas malasan di bawah langit yang teduh dan sejuknya angin pantai.
Tapi sejenak aku menghembuskan napas mengingat tugas yang harus aku kerjakan hari ini.
Sebentar lagi, sekitar satu jam lagi. Masih waktu yang lama, jadi aku tidur lagi. Nanti temanku si Gempa akan membangunkan saat jam kerjaku tiba.
Sebelumnya aku ingin bilang, aku dan Gempa adalah partner kerja. 
Jadi kami akan berangkat bersama sama.
Aku tak bisa berangkat sendiri tanpa dia, bisa di bilang dia sahabat sejatiku.
Dan kami berdua bekerja untuk Tuhan kami Yang Maha Esa.
Betapa kami mengagungkan Dia, kami tak akan pernah melakukan hal yang di benci-Nya. Kami akan selalu patuh atas tugas yang dibebani. Karena Dia-lah yang telah menciptakan kami.
Bahkan pada tugas yang dibebani hari ini pun aku tak akan menolak.
Ya, aku juga terkejut mengapa Dia mengutusku, ukuranku begitu besar, tinggiku saat ini 9 meter. Belum pernah aku diutus selama beberapa abad terakhir ini.
Si Gempa yang berukuran 9.3 SR ini juga terkejut sepertiku. 
Biasanya Tuhanku selalu mengutus adik adik kami yang masih kecil.
Tapi seperti kataku tadi, kami tak pernah menolak perintah-Nya.
Aceh, kalian terlihat sangat dekil dan kusam. Kuman dan noda telah mewarnai tubuh kalian.
Begitu banyakkah dosa yang telah kalian buat hingga kalian terlihat begitu menjijikkan?
Benar kata Tuhanku, kalian perlu dibersihkan.
Gempa sudah membangunkanku, dia juga membangunkan kalian yang masih tidur untuk segera bangun.
Tapi kalian menjerit dan berlari, seolah marah besar karena Gempa telah seenaknya membuyarkan mimpi indah kalian.
Kalian memang keras kepala, seperti yang Tuhanku katakan bahwa kalian sudah ingkar pada-Nya.
Yang kalian tau hanya berhura-hura, maksiat dimana-mana, membangun tempat-tempat diskotik dan sebagainya. Kalian tidak tahu diri lagi, bahkan tidak tahu Tuhan kalian siapa.
Astagfirullah, aku pun jadi sangat jengkel pada kalian, Aceh.
maaf jika nanti aku sedikit kasar.
Dan Gempa akhirnya menyelesaikan tugasnya, kini giliranku.
Aceh, warnaku gelap. Tidak sebiru aku yang di lautan. Aku tinggi dan mungkin sangat menyeramkan.
Aku bisa melihat wajah takut kalian saat aku datang membersihkan kota.
Saat aku menyeret semua yang ada dan tak pernah benar benar mendengar teriakan kalian, tak pernah benar benar melihat histeria di wajah kalian.
Aku tau aku menakutkan tapi aku tak peduli.
Di sini sebagai ciptakan Tuhan, aku sedang menjalankan perintah-Nya.
Aku sedang memandikan kalian dari dosa yang begitu tebal. Bahkan tak terlihat sedikitpun warna putih di tubuh kalian.
Aku heran, padahal kita sama sama ciptaan Tuhan, tapi mengapa kalian melupakan-Nya?
Padahal Dia tidak menyuruh kalian melakukan sesuatu yang berat. Bagi kalian itu berat, hingga kalian ingkar?
Baiklah Aceh, setelah ini mungkin kalian akan bersih, tapi aku tidak yakin kalian bisa menjaga kebersihan kalian ini.
Aku tak yakin. Tapi entah mengapa Tuhan kita sangat yakin kalian akan bersih. Dia bilang, kalian orang orang yang kuat, semangat kalian akan muncul dan kembali lebih baik.
Aku tak yakin Aceh, sama sekali tak yakin.
Dan sekarang, sekali lagi maaf, jangan berteriak, jangan memasang wajah pilu, jangan memohon.
Kali ini aku tak pandang bulu, siapapun yang ada di depan mataku akan kubersihkan.
Aku sudah sangat jijik melihat kotoran di tubuh kalian.
Oya, Tuhan ku pernah bilang kalau Dia merindukan kalian, kalian yang dulu sangat akrab dengan-Nya, kalian yang dulu selalu mengingat-Nya.
Dia hanya sangat merindukan kalian, Aceh.
Kalian sudah sangat jauh melupakan-Nya.
Dan aku lupa bilang, Dia akan mengambil 283.100 orang untuk di tempatkan di sisi-Nya.
Aceh, sekarang kalian bersih.
Tugasku selesai, aku akan kembali ke rumahku dengan hati yang masih ragu bahwa kalian akan selalu bersih seperti ini, aku yakin suatu saat Tuhanku bakal menyuruhku kembali memandikan kalian.
Aku tau kalian tidak suka dimandikan, maka jangan mengotori diri lagi, bisakah kalian berjanji padaku?
Asal kalian tau, aku pun tak benar benar menikmati tugas ini.
Jadi kumohon berbaik baiklah pada Tuhan kita, karena aku tak mau melakukan tugas ini lagi. 
Begitu lelah, Aceh.
Dan sekarang sudah tujuh tahun semenjak aku memandikan kalian, aku takjub melihat kalian.
Tuhan kita benar, Dia memang Maha Tahu dan aku terpukau melihat kegigihan kalian bangkit dari mimpi buruk tujuh tahun silam.
Kalian benar benar hebat, kalian mampu bangkit kembali dalam waktu yang sangat singkat.
Dan bahkan sekarang kalian terlihat begitu berseri serinya.
Begitu banyak tempat indah yang telah kalian ciptakan.
Kalian sudah semakin pintar!
Kalian sungguh diluar dugaan.
Aceh, aku takjub melihat kalian memanfaatkan mimpi buruk itu dengan menjadikannya sebuah bangunan megah, bernama Museum Tsunami Aceh.
Aku terharu kalian mengukir namaku di sana.


Harapanku, semoga kalian akan tetap seperti ini.
Selalu membersihkan diri, selalu mengingat Sang Pencipta, hingga aku bisa tidur lelap dan tak perlu datang lagi untuk membersihkan kalian.




salam hangat


Tsunami.





6 comments:

Unknown said...

wowww kereeen 2 thumbup

Sonya Samsul said...

wahh
*blushing*

Ikmalia Anindita said...

tulisannya keren...
koko aku juga sempet tinggal disana, pas tsunami itu dia banyak kehilangan temen-temennya, bahkan pacar dia waktu itu. sedih banget dengernya :(

Sonya Samsul said...

makasih dear :*

eh koko org aceh ya?
kasian memang, keluargaku ada dua orang juga yang meninggal
sedih banget waktu tsunami itu :(

kelimutu said...

waaaaah,, itu ini keren bangeeeet kak!!
so touching.. >,<

Sonya Samsul said...

makasih dear :*

Post a Comment

 

Blog Template by YummyLolly.com - Header made with PS brushes by gvalkyrie.deviantart.com